2020년 11월 25일 작성이: Astie26
|
2020년 11월 25일 작성이: Indira Astryna
|
Diet break itu istirahat sementara waktu dari diet (dalam hal ini diet menurunkan BB) dengan makan di level maintenance (TDEE) selama 1 - 2 minggu untuk setiap 6 - 8 minggu proses cutting. Tujuannya untuk mengefektifkan proses penurunan BB.
Buat yang sudah lama diet dengan metode cutting (makan dibawah TDEE diatas BMR) pasti akan mengalami kondisi BB turunnya makin lama dan cenderung stuck. Ini disebabkan oleh menurunnya metabolisme tubuh. Kita tahu bahwa dengan cutting tubuh dibuat "tekor" dengan makan "lebih sedikit" dari total makanan yang dibutuhkan (TDEE) sehingga tubuh akan ambil dari cadangan (lemak) yang ada. Nah lama2 lemak mulai "menipis" tubuh akan melambatkan metabolismenya sebagai cara alami untuk bertahan hidup. Makanya walaupun sudah disiplin diet dan olahraga tapi malah BB lambat turunnya. Ingat bakar lemak harus pakai energi. Kalau metabolisme rendah maka bakar lemak akan susah. Kalau udah begini nanti lama2 tubuh akan kasih sinyal kalau kita ini kurang makan lho...nah jadi deh mulai kalap terus "binge eating" alias makan sebanyak2nya walhasil balik lagi BBnya ke posisi awal.
Dengan diet break maka tubuh akan dipenuhi kebutuhan energinya sementara waktu lewat makanan dan ini akan menaikkan level metabolisme selama 1 - 2 minggu. Setelah itu akan dilakukan cutting kembali dengan TDEE yang baru. Dengan setelan yang baru ini maka penurunan BB akan turun dengan kecepatan yang sama seperti awal diet sampai satu waktu akan melambat lagi. Nah setelah itu diet break lagi. Cara ini sangat efektif untuk maintain penurunan BB dalam jangka waktu yang lama. Selain itu juga buat variasi agar dietnya ga ngebosenin.
2020년 11월 25일 작성이: Agung Renggo
|
2020년 11월 25일 작성이: yuniassw
|
2020년 11월 25일 작성이: aqeirius
|
kalau misal saya break diet, saya makan di maintenance selama 2 minggu, setelah itu saya hitung ulang BMR nya ya kak ?
saya sudah 4 bulanan ini cutting belum pernah break. Jadi kepikiran mau break sekalian menghilangkan stress:D
2020년 11월 25일 작성이: mschristanti
|
2020년 11월 25일 작성이: emalvian
|
2020년 11월 25일 작성이: umie cipi
|
Apa yang dilakukan pada saat diet break? Wah asik bisa makan sepuasnya...ya nggak juga tetap tracking kalori tapi dinaikkan ke level maintenance dan gak over kalori.
Terus apa tetap olahraga....ya tetap seperti biasa...nah ini saat yang baik untuk meningkatkan intensitas olahraga lebih tinggi lagi...misal angkat beban lebih berat...atau memperbaiki ROM (range of motion)....perbaiki form gerakan...atau naikkan repetisi...naikkan set...sehingga nanti pada saat cutting lagi tubuh kita sudah di "level" yang baru. Biasanya setelah diet break dan cutting lagi porsi makan akan lebih dari biasanya karena aktivitas tubuh kita meningkat. Dengan begini maka level metabolisme naik dari sebelumnya yang artinya bakar lemak lebih cepat lagi.
2020년 11월 25일 작성이: Agung Renggo
|
ini menarik, pak.. sy sdh 7 minggu diet turun berat badan, tapi massa lemak malah naik dari 25% ke 29%, otot turun drastis padahal olahraga hampir setiap hari,, metabolisme yg awalnya helathy jadi low,, mungkin buruh maintenance dlu.. nice info, makasih pak
2020년 11월 25일 작성이: dwiari02
|
Mschristanti : BMR dan TDEE berdasarkan pengalaman saya dihitung setiap menimbang badan sekaligus mengukur waist, hip, & neck untuk dapatin angka body fat percentage. Biasanya saya 1 bulan sekali dan angkanya selalu berubah. Nah setting kalorinya mengikuti angka yg baru tsb. Jika diet break tentunya angka BMR dan TDEE akan berubah.
2020년 11월 25일 작성이: Agung Renggo
|
2020년 11월 25일 작성이: rahmadi16
|
Nanas.manis : jawabannya sangat tergantung kebutuhan kalori mbaknya...kalau saya dengan kebutuhan kalori 2000an dan ratio makro carb saya ada diangka 40% - 50% maka saya maksimal makan nasi 450an gram sehari. Karbo lain juga penting spt buah dan sayur karena serat dan vitaminnya tinggi. Variasi karbo biar gak bosan. Ya tergantung selera sih. Saya sangat suka nasi putih soalnya.
2020년 11월 25일 작성이: Agung Renggo
|
Dwiari : lemak naik kemungkinan karena tubuh sudah menurunkan metabolismenya sebagai cara alami bertahan hidup. Tubuh yang di cutting lama2 akan masuk fase "hibernasi" yang artinya mode menumpuk cadangan makanan (lemak). Itu mengapa makan dibawah BMR sangat tidak dianjurkan karena tubuh justru akan menyimpan lemak sebagai respon tubuh yang "kelaparan" dan "berhemat energi" sehingga banyak fungsi2 organ yang di lambatkan bahkan di take down....hi ngerii...
2020년 11월 25일 작성이: Agung Renggo
|
bismillah, mau nyoba, ah. makasih sharingnya, Bang.🙏
2020년 11월 25일 작성이: dijelubis
|
|
terimakasih infonya agung renggo
2020년 11월 25일 작성이: jisung_ leeknow
|
Habis diet break BB naik gak? Secara teori ya nggak lah...kan makan di level maintenance...turun nggak naik nggak...tapi kenyataannya di beberapa studi akan ada sedikit kenaikan BB. Wah naik 😖😣??? Kalem aja napa...itu yang naik bukan lemak kok...yang naik itu air....kok bisa? Emang kita sapi kurban gelonggongan isi aer? ... haha biasanya pas kita naikin porsi makan yang naik itu karbo sama garam yang dua2nya ini punya efek mengikat air. 1 gram glikogen (senyawa karbo dalam darah) akan ngikat 3 - 4 gram air. Begitu juga garam. Jadi ga usah was2 yg naik bukan tumpukan lemak. Jadi nanti pas cuttinng cepet ilangnya kok plus lemak2 membandel yang masih nempel.
2020년 11월 25일 작성이: Agung Renggo
|
Tulisan2 ini hasil bacaan singkat di
https://idealnutrition.com.au/diet-breaks-for-long-term-weight-loss/
Silahkan dibaca hasil studinya.
Jika ada komen, saran, pertanyaan, tanggapan. Please feel free to discuss
2020년 11월 25일 작성이: Agung Renggo
|
2020년 11월 25일 작성이: PurpleMAW31
|